Curhat dengan mantan pacarku
Karena kesibukanku tidak ada
waktu yang cukup untuk saling curhat. Dia sudah sibuk dengan anak anaknya dan
juga mengurus suaminya, sedangkan aku juga sibuk dengan pekerjaanku di klinik
dan juga menghadapi istriku yang kadang membuat aku suka marah marah. Pagi itu
sebelum shubuh aku sempatkan japri curhat dengan dia, mantan pacarku, mumpung
anak anaknya belum pada bangun,. Kamipun saling curhat tentang kehidupan rumah
tangga masing masing. Aku faham betul kalau suaminya yang sekarang suka nggak
sabaran banget. Kalau harga dirinya dilanggar sedikit saja maka bisa meletup
kemarahannya. Sedangkan istri aku suka membantah omonganku yang kadang membuat aku
jadi esmosi. Pagi itu kami saling curhat dan aku berterus terang bahwa dia, mantan
pacarku itu, harus aku akui orangnya sangat baik sekali sangat cerdas dan betul
betul tidak pernah mengeluh sama sekali akan permasalahan rumah tangganya. Dari
masalah suaminya yang tidak begitu peduli dengan anak anaknya semua urusan anak
anaknya dari makan minum urusan cuci mencuci urusan mandi pipis dan buang hajat
semuanya dikerjakan sendiri, urusan sekolahpun ditangani sendiri dari anak
pertama sampai anaknya yang keenam. Dan akupun sangat faham sekali mengenai
watak dan kepribadian suaminya itu. Sedangkan istriku kadang suka membuat aku
marah marah sebab tidak jarang membantah dan beda pendapat denganku. Tetapi aku
sadar bahwa bagaimanapun istriku memang benar karena aku sebagai suami
seringkali kurang perhitungan sementara istriku banyak perhitungan demi
mengatur kehidupan rumah tangga dan mengatur perekonomian nya.
Aku bilang ke mantan pacarku
itu dengan tulus ikhlas bahwa aku minta maaf telah banyak sekali bersalah
kepadanya, semoga dia mau memaafkan aku. Kenangan kenangan masa lalu yang kami
lalui sungguh banyak sekali yang membuat aku merasa bersalah besar kepadanya. Mantan
pacarku itu dialah istriku sendiri yang saat ini berhadap hadapan denganku. Berkali
kali aku mencium tangannya yang sangat halus dan mengucapkan permohonan maaf
sebab selama ini tidak jarang memarahinya padahal dia yang benar tetapi aku
malu untuk mengakuinya. Aku pikir betapa nakalnya aku ini punya istri yang
sangat istimewa tidak pernah mengeluh bagaimana pun kondisi perekonomian
keluarga masalah masalah yang dihadapi anak anak diatasinya dengan penuh
bijaksana dan aku tidak perhatian hanya fokus pada tugas tugasku di klinik.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam pasti sangat sibuk sekali dengan
dakwahnya dengan pemerintahannya dengan peperangan demi peperangan namun toh
Beliau menyempatkan diri menjahit pakaian Beliau sendiri
Wahai mantan pacarku yang
sekarang sudah menjadi istriku maafkanlah aku ini , kalau kamu tidak mau
memaafkan aku, awas ya aku suntik lho demikian aku sering bergurau kepadanya. Kamu
sungguh sangat mulia tegar dan penuh kelembutan serta sangat bijaksana sekali. Kalaupun
kadang membantah atau berbeda pendapat denganku itu semata mata demi kebaikanku
agar aku tidak terperosok kedalam kekeliruan. Aku sungguh sangat mencintaimu wahai
mantan pacarku !
( Foto hanya ilustrasi, karena kemiripan saja )
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.