Tidak bisa dipungkiri bahwa
kehidupan di dunia serba dibatasi , baik dibatasi waktu dibatasi ruang dibatasi
kemampuan dibatasi pengetahuan dan dibatasi pembatas pembatas lainnya yang kita
sendiri tidak pernah menyadarinya. Sementara kesempatan hanyalah sekali didalam
kehidupan dunia ini saja. Jika kesempatan yang hanya sekali ini saja kita sia siakan atau kita
tidak siasati dengan cerdas maka penyesalan yang tiada berujung akan menyelimuti jiwa untuk
selama lamanya di alam akhirat.
Bekerja keras tidak cukup
sebab tidak semua orang punya kekuatan fisik yang menjadikannya sanggup
mengerjakan pekerjaan pekerjaan yang berat berat. Dengan berjalannya waktu
semakin hari semakin berkurang kemampuan didalam beraktifitas yang semata mata
mengandalkan kekuatan fisik. Akan tetapi bukan berarti bahwa kita selalu mencari
cara agar mendapatkan kenyamanan terbebas dari segala kesulitan atau kerumitan
dengan dalih bekerja yang cerdas padahal yang terjadi sebenarnya hanyalah kita
lagi malas.
Sebagai hamba Allah SWT
didalam beribadah mencari bekal yang sebanyak banyaknya untuk kehidupan akhirat
maka selain beribadah sebanyak banyak dari segi kwantitas juga sangat penting
sekali hendaknya secara kualitaspun difikirkan dengan sungguh sungguh.
“Dan Katakanlah: “Bekerjalah
kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat
pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan
yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.” (At-Taubah [9]: 105)
Ada beberapa hal yang wajib
difahami agar didalam beribadah tidak hanya meraih keuntungan secara kwantitas
semata melainkan juga kualitas yang sempurna. Apabila tidak difahami bahkan
boleh jadi pahala tidak diperoleh sebab salah dalam melangkah.
1.
1. Niat Ikhlas hanya untuk mengharap Ridlo Allah SWT
saja.
Niat adalah sesuatu yang
paling awal harus disiapkan dalam beramal. Salah niat akan berakibat sangat
fatal. Karena Allah SWT hanya akan memberi seorang hamba sesuai dengan apa yang
diniatkannya. Seorang Ulama berkata bahwa apabila seorang hamba didalam beramal
hanya mengharapkan Ridlo Allah SWT maka dia akan mendapatkan segala galanya
dari Allah SWT sebaliknya apabila hamba Allah meskipun dia memperoleh semuanya
yang ada didunia namun tidak di Ridloi Allah SWT maka sesungguhnya hamba
tersebut telah kehilangan segala galanya sia sia saja semua amalannya di dunia.
2.
2. Niatkan sampai hari kiamat
Hamba yang cerdas selalu
berniat beramal sampai hari kiamat kekal abadi selama lamanya. Maka meskipun
besok pagi dia telah dijemput ajal , pahalanya tetap mengalir terus sampai hari
kiamat sebab niatnya yang tidak berhenti sampai mati saja. Sedangkan niat
seseorang dalam beramal jika hanya sampai mati maka setelah mati terputus
pahalanya sampai sejauh niatnya.
3.
3. Beraktifitas sebagai perwujudan Beribadah
kepada Allah SWT.
Banyak yang tidak menyadari
sesungguhnya semua aktifitas manusia berpotensi besar mendapatkan keuntungan
ganda. Keuntungan materi keduniaan sekaligus keuntungan akhirat berupa pahala
serta kecintaan dari Allah SWT. Makan minum tidur adalah aktifitas biasa yang
dikerjakan semua makhluk hidup. Ternyata dalam aktifitas semua itu jika
diniatkan menjalani perintah Allah SWT dan dibuat mengikut contoh Kekasih Allah
SWT Nabi Muhammad SAW pasti ada Janji Janji Allah SWT.
Terbebas dari rasa lapar
haus serta kesegaran fisik ditambah mendapat kecintaan Allah SWT sebab telah
meniru niru Kekasih Allah SWT , Nabi Muhammad saw.
قُلْ إِن
كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ
Katakanlah:
"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.(QS Ali Imran : ayat 31)Penyayang.(QS Ali Imran : ayat 31)
4. 4. Saling ajak
mengajak untuk juga mengajak orang lain untuk taat kepada Allah SWT
Yang tidak
kalah pentingnya juga dengan methode berantai saling berpesan saling mengajak
kepada kebaikan. Methode seperti ini menjamin apa yang kita perbuat akan
semakin banyak diikuti orang lain dan semakin baik diamalkan serta langgeng
sampai akhir nanti. Tentu saja pahalanya tidak terhingga sebanding dengan
semakin banyaknya manusia yang mengamalkan ajakan kita dan kemudian diapun akan
juga saling mengajak terus menerus walaupun yang mengajak pertama kali sudah
beristirahat di alam kubur.
Dari Abu
Hurairah Radhiyallahu anhu , bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
“Barangsiapa mengajak (manusia) kepada
petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa
mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada
kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya,
tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.”
Itulah empat
siasat yang sangat penting agar
memperoleh keuntungan yang sempurna walau dalam beramal dibatasi oleh waktu,
ruang, kemampuan serta keterbatasan keterbatasan lainnya.
Mari saling
ajak mengajak saling nasehat menasehati saling menjaga saling mendoakan
sehingga Allah SWT menyatakan sudah saatnya pulang wahai hambaku. In syaa Allah
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.