Jika kita berniat untuk memperbaiki orang lain maka boleh
jadi orang yang akan kita perbaiki malah menentang keinginan kita, tetapi bila
kita berusaha untuk memperbaiki diri sendiri maka insya Allah diri kita akan
diperbaiki oleh Allah SWT dan menjadi asbab turunnya hidayah untuk kebaikan
orang lain. Sebagaimana diri sendiri tidak ingin dibuka aibnya maka demikian
juga orang lain tidak ingin pula dibuka aibnya
. Karena terlalu semangatnya, kita seringkali tidak menyadari apabila ucapan ini
telah melukai hati saudara kita, sehingga penyakit yang telah ada pada dirinya
bertambah tambah lagi parah karena luka baru yang kita torehkan didalam
hatinya. Penyakit akan sembuh manakala obat yang diberikan tepat sasaran tepat
takaran dan dengan penuh kehati hatian karena sumber semuanya itu adalah hati
hati manusia.
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku
lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal
kepada-Nya.” ( QS Ali Imron ayat 159 )
Hati adalah ciptaan Allah SWT dan milik Nya yang hanya Dia
saja Maha Mengetahui akan haqiqat hati ini. Yang mampu menggerakkan hati untuk menerima
atau menolak sesuatu hanyalah Kehendak Allah SWT maka sebelum kita pergi menemui
manusia maka hendaknya kita bertawajjuh menghadap kepada Allah SWT yaitu Pencipta
dan Pemilik hati manusia. Jika kita langsung menuju kepada manusia tanpa terlebih
dahulu mohon ijin kepada Allah SWT maka pasti banyak gagalnya atau pasti banyak
menimbulkan masalah masalah baru yang iauh lebih parah karena tidak melibatkan
Allah SWT.
Kita perbaiki diri kita terlebih dahulu dengan semakin
mendekatkan diri kepada Allah SWT . Kita tegakkan sholat lima waktu dengan berjamaah di masjid , sholat
tahajjud berusaha dilaksanakan dengan istiqomah sholat dhuha juga jangan sampai
lupa dikerjakan, shodaqoh jangan takut takut dan ragu ragu, baca Al Qur’an jangan
malas malas, doa yang sungguh sungguh dan jika mampu dengan menangis dan amalan
amalan lainnya yang dicontohkan Rasulullaah saw.
Kita “ Demo ” dihadapan Allah SWT maka pasti Allah SWT akan
menemui kita , pasti Allah SWT akan sangat memperhatikan keinginan kita dan
pasti dan pasti Allah SWT akan sanggup memenuhi segala keinginan kita dengan
tidak menimbulkan masalah masalah baru yang lebih rumit. Sebaliknya jika kita demo dihadapan manusia ,
apalah manusia itu. Manusia tidak ada apa apanya, paling kita akan dihadang ,
dipentungi , disemprot dengan water canon ditembak dengan gas air mata lebih
parah lagi kita bisa cidera atau bahkan mati sia sia. Ujung ujungnya hanya
penundaan saja tidak menyelesaikan masalah. Fihak yang didemopun tidak ada
pilihan lain untuk mengambil kebijakan.
Jika manusia hanya ketemu manusia maka masalah masalah akan
bisa timbul dan penyelesaiannya tidak ada melainkan justru timbul masalah
masalah baru yang jauh lebih rumit, akan tetapi jika manusia menemui Allah SWT
maka masalah apa yang Allah SWT tidak bisa menyelesaikan ?
Kalau begitu pilih demo kepada manusia apa demo kepada Allah
SWT dengan meningkatkan amal amal agama ?
Ya Allah anugerahkan kepada kami hikmah sehingga dapat saling
memahami saling memaafkan saling menolong dan bukannya saling curiga saling menyakiti
saling merusak satu sama lainnya yang hanya akan merugikan kami semua . Beri
kami kekuatan kesemangatan kegairahan serta kemudahan didalam menjalani
perintah perintah Mu sesuai sunnah Rasul Muhammad saw.
Hanya Engkau Yang Maha Kuasa dan hanya Engkau Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang
Aamiin Ya Rabbal ‘aalamiin
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.