Nikmat semua orang yang pernah ada didunia dijadikan satu, waktu terlama seorang hidup didunia ini jika dibandingkan dengan kenikmatan di syurga dan kekalnya hidup di syurga maka kehidupan dunia ini tidak lebih daripada seorang yang sedang di penjara. Suatu saat pesakitan itu akan dibebaskan dari penjara, akan bertemu dengan semua orang orang yang dikasihi dicintai, hidup di alam bebas yang tidak lagi di kerangkeng jeruji besi. Saat saat terindah adalah saat saat habis masa penahanan untuk dikembalikan ke orang orang yang sangat mencintainya.
Maka saat saat terakhir masa
kehidupan dunia sebenarnya bagi orang yang beriman adalah saat saat terindah
saat saat paling bahagia sebab saat saat berakhirnya segala bentuk penderitaan
yang dialami di kehidupan duniawi. Saat saat akan bertemu dengan Dzat Yang Maha
Pengasih Maha Penyayang bertemu dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salam
yang sangat berkasih sayang kepada seluruh ummatnya. Sebaliknya orang orang
yang kafir kehidupan duniawi seperti syurga dibanding hidupnya kelak di akhirat,
kekal abadi selama lamanya dalam neraka dengan siksa yang sangat berat sangat
pedih yang sedikitpun tidak diringankan, semakin berat dan semakin pedih.
Maka jangan pernah menukar
kebahagiaan hidup di syurga kelak dengan kesenangan semu yang sementara di
dunia ini. Sungguh sebodoh bodohnya manusia adalah yang menukar kebahagiaan
hidup kekal di syurga untuk kesenangan semu yang sangat singkat sekali di
dunia.
وَمَا
الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الآخِرَةُ خَيْرٌ
لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلا تَعْقِلُونَ
“Dan tiadalah kehidupan
dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung
akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu
memahaminya?” (QS. Al-An’am: 32).
وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ
فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ
وَأَبْقَى أَفَلا تَعْقِلُونَ
“Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, Maka
itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi
Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka Apakah kamu tidak memahaminya?”
(QS. Al-Qashas: 60).
Dari al-Mustaurid bin Syaddad –semoga Allah meridhainya-
ia berkata : Rasulullah bersabda,
وَاللهِّ مَا الدُّنْيَا فِي
الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ فِي الْيَمِّ
فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ؟
“Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali
seperti seseorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, maka lihatlah apa
yang tersisa di jarinya jika ia keluarkan dari laut?” (HR. Muslim no.2868).
Meskipun hidup di dunia hanya sementara dan kenikmatan
yang semu tetapi kesempatan satu satunya buat meraih kebahagaiaan kesuksesan
akhirat ya hanya didunia ini. Dunia adalah bekal untuk kehidupan akhirat. Yang
menjadikan dunia sebagai sarana memperoleh kebahagiaan dan kesuksesan akhirat
maka dialah yang sebaik baik hamba sebaliknya siapa saja yang menjadikan dunia
sebagai tujuan hidupnya maka dialah sebagai seburuk buruknya dan serugi ruginya
manusia
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak membutuhkan ibadahnya
ummat manusia. jika seluruh ummat manusia ingkar dan bermaksiat tanpa ada
satupun yang taat maka sedikitpun tidak akan mengurangi KeAgungan dan KeMuliaan
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebaliknya andai seluruh ummat manusia taat dengan
keImanan yang sempurna serta bertaqwa dengan kesempurnaan ibadah maka
sedikitpun tidak akan menambah keAgungan dan keMuliaan Allah Subhanahu wa
Ta;ala. Jadi seorang hamba yang diberi Iman sempurna dimudahkan beramal yang di
Ridhoi semata mata adalah karena Rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala
Sekecil apapun amalan agama seorang hamba tidak akan
wujud tanpa Kekuasaan Nya. Hamba hanyalah makhluq yang sangat lemah tidak ada
daya serta upaya sediktipun tanpa Pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan
pernah menyombongkan diri termasuk juga dengan amalan amalan agama yang
dikerjakannya sebab semuanya hanyalah karena Kekuasaan dan pertolongan semata
dari Nya. Jangankan amalan yang sangat besar sedangkan mengedipkan mata saja
seorang hamba mutlak berhajat kepada Pertolongan Allah Azza wa Jalla.
Ada lagi yang menjamin keselamatan seorang hamba yakni
Kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Manusia selalu cenderung mengikuti hawa
nafsunya yang menyesatkan dan membawa kepada kebinasaan. Siapa lagi yang
menyelamatkan seorang hamba kalau bukan dengan Kehendak Nya yang mutlak.
Dibalik semua kehendak kehendak Nya pasti ada hikmah besar yang menjamin
keselamatan dan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Oleh sebab itu dengan
hanya berserah diri sepenuhnya kepada Kehendak Nya hamba hamba Allah Azza wa
Jalla pasti akan selamat. Jangan mengikuti hawa nafsu dan fikiran sendiri yang
tidak sejalan dengan Perintah Perintah Nya. Manusia sebatas ikhtiar sedangkan
bila sudah ada ketetapan dan keputusan dari Nya maka yakinlah itu yang terbaik
untuk kehidupan dunia dan akhirat kita. Yang harus disadari difahami benar
benar adalah seorang hamba dimudahkan dalam ketaatan, ditolong dalam beramal
sholeh serta diselamatkan dari segala macam musibah semata mata hanya karena
Rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan Pertolongan dan Kekuasaan Nya dan
hakekatnya karena Kehendak Allah Azza wa Jalla semata mata yang Maha
Berkehendak menyelamatkan seluruh ummat manusia
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.