Manfaatkan semua sarana yang ada untuk
mendekati Nya
Pertanyaan selanjutnya adalah persiapan apa yang harus dibuat agar sewaktu waktu nanti kita sampai dikubur, kehidupan di alam kubur sebagaimana di taman taman syurga ? Yang pasti dengan semakin dekatnya seorang hamba kepada kematian harusnya semakin dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Untuk perbandingan ketika seseorang sangat dekat sekali dengan penguasa di muka bumi ini tentu akan sangat senang sekali. Kalau ada masalah masalah pasti akan dibantu oleh penguasa tersebut. Suatu ketika lalai melakukan pelanggaran hukum pasti akan lain sekali perlakuan terhadapnya dibandingkan orang pada umumnya. Persyaratan persyaratan yang diberlakukan bagi orang orang pada umumnya mungkin akan sangat dipermudah bagi orang orang tertentu disebabkan karena kedekatannya kepada penguasa. Maka demikian pula jika seorang hamba memiliki hubungan yang sangat dekat sekali dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala pastinya akan mendapatkan fasilitas fasilitas teristimewa yang tidak akan pernah didapat oleh manusia pada umumnya. Sebagai hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala tentu banyak sekali dosa dosa yang diperbuat baik sengaja maupun tidak disengaja , besar maupun kecil, dosa dosa kepada sesama hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala maupun dosa kepada Al Khaliq. Amal amal yang belum sempurna , amal amal yang masih sangat jauh dari Kehendak Nya yang masih sangat jauh dari Sunnah Rasul shallaallaahu alaihi wa salam. Bahkan Iman yang belum murni semurni Iman para Shahabat radhiallahu an ajmain. Akan tetapi dengan kedekatan yang sangat kepada Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang in syaa Allah diampuni dosa dosanya , diperbaiki serta diterima seluruh amalnya dengan penuh ridho dan akan dimudahkan dengan semudah mudahnya saat di alam kubur, di alam mahsyar di alam shirot hingga selesai hisab dimasukkan ke dalam syurga yang penuh kenikmatan sempurna dan kekal abadi selama lamanya.
Bagaimana cara untuk mendekati Allah Azza wa Jalla, sarana apa saja yang
dapat dipergunakan untuk semakin mendekati Al Khaliq dan apa tanda tanda bahwa
seorang hamba didekatkan kepada Nya ?
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan segala sesuatu untuk hamba hamba Nya dan semua itu merupakan sarana untuk mendekati Nya. Ingat bahwa semuanya ini hanyalah sebagai sarana dan bukan tujuan. Tujuannya ya agar seorang hamba dari waktu ke waktu semakin akrab dengan Dzat Ar Rahman Ar Rahim.
Jadi harta yang di anugerahkan kepada hamba hanyalah sarana untuk taqorrub, jabatan , kekuasaan juga sebagai sarana taqorrub bukan tujuan untuk meraih keduniaan yang sebesar besarnya. Segala potensi atau profesi yang diamanahkan pun maksudnya tidak ada lain untuk mendekatkan diri kepada Sang Pemberi Amanah. Bahkan organisasi baik keagamaan organisasi profesi harakah harakah keagamaan maupun harakah harakah kemanusiaan umumnya pun hanya sarana. Tujuannya tidak lepas dari satu maksud tersebut di atas. Kalau dengan harta jabatan kekuasaan potensi profesi organisasi harakah menjadikan manusia semakin jauh dengan Allah Azza wa Jalla maka semuanya akan sia sia belaka serta menjadi beban pertanggung jawaban yang sangat berat di yaumil akhir nanti.Tanda tanda seseorang hamba didekatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yakni dari waktu kewaktu hamba tersebut semakin didekatkan dengan hamba hamba Allah lainnya yang dekat dengan Allah Azza wa Jalla.
Seseorang
yang didekatkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hartanya yakni seseorang yang
berharta namun sangat dekat dengan orang orang miskin disekitarnya dan dia
banyak membantu orang orang fakir miskin di sekitarnya. Orang orang didekatkan
Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan kekuasaan dan jabatannya adalah para penguasa
para pemimpin yang dekat sekali dengan rakyatnya dan dia berbuat adil serta
banyak membela kepentingan orang orang lemah daripada orang orang kuat lainnya
baik dari segi harta maupun kedudukannya. Hamba hamba Allah Azza wa Jalla yang
didekatkan kepada Nya dengan agamanya adalah hamba hamba Allah Subhanahu wa
Ta’ala yang semakin dekat dengan ummat Islam lainnya yang berbeda pemahaman
berbeda methode dakwah berbeda pendekatan berbeda organisasi berbeda harokah
arahan maupun tertib tertib dakwah lainnya. Karena semuanya ini hanya sebagai sarana saja sedangkan
tujuannya hanya satu yaitu pendekatan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
melalui syariat yang dibawa oleh Rasulullaah shallallaahu alaihi wa salam.
Ketika seorang hamba dengan
hartanya dengan kekuasaan yang diamanahkan kepadanya dengan ilmunya bahkan
dengan amalan agamanya membuatnya sombong tidak mau mendekati hamba hamba Allah
Subhanahu wa Ta’ala lainnya sebab merasa lebih mulia merasa lebih kuat lebih
benar lebih baik daripada yang lainnya jangan jangan sesungguhnya dia sedang
dijauhkan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala tanpa sadar. Dan ketika seorang hamba
dijauhi Nya itulah bencana yang paling besar sebab hamba hamba yang dijauhi
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan pernah bahagia tidak akan pernah diTolong
diLindungi dan tidak akan mendapat Rahmat dari Nya.
إِنَّ ٱلَّذِينَ فَرَّقُوا۟
دِينَهُمْ وَكَانُوا۟ شِيَعًا لَّسْتَ مِنْهُمْ فِى شَىْءٍ ۚ إِنَّمَآ أَمْرُهُمْ
إِلَى ٱللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَفْعَلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah-belah
agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun
tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah
(terserah) kepada Alloh, kemudian Alloh akan memberitahukan kepada mereka apa
yang telah mereka perbuat” [Al-An’am ; 159]
مِنَ ٱلَّذِينَ فَرَّقُوا۟
دِينَهُمْ وَكَانُوا۟ شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزْبٍۭ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
“yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (QS Ar Rum ayat 32 )
Terkadang tanpa sadar
pemahaman kita menggiring umat Islam terjebak kedalam firqoh firqoh yang tentu
saja mengakibatkan ummat Islam semakin jauh dan semakin lemah. Hanya melihat
kepada perbedaan perbedaan saja dengan tanpa melihat banyaknya kesamaan
diantara sesama ummat Islam. Mari mengajak kepada diri sendiri dan semua hamba
hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk semakin mendekat kepada Nya dengan
ikhtiar semakin mendekat kepada hamba hamba Nya dalam rangka saling ingat
mengingatkan saling ajak mengajak saling bantu membantu tolong menolong dalam
kebaikan dan kesabaran.
اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍ وَالۡعَصۡرِۙ
اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا
الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡر
1. Demi masa,
2. sungguh, manusia berada
dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan
saling menasihati untuk kesabaran.
Perbanyak silaturrahmi dan
semakin peduli terhadap sesama ummat Islam. Jangan merasa cukup apalagi merasa
lebih penting lebih baik lebih benar dari yang lainnya. Saat seorang hamba
semakin peduli terhadap sesama ummat manusia maka saat itulah Allah Azza wa
Jalla semakin Kasih Sayang kepadanya.
عن جابر قال : قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم : المؤمن يألف ويؤلف ، ولا خير فيمن لا يألف ، ولا يؤلف، وخير
الناس أنفعهم للناس
Dari
Jabir, Ia berkata: ”Rasulullah Shallalaahu alaihi wa salam bersabda,’Orang
beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak
bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat
bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).
Dalam hadits lain,
Rasulullah Shalallaahu alaihi wa salam memperingatkan:
“Apabila
umatku sudah mengagungkan dunia maka akan dicabutlah kehebatan Islam; dan
apabila mereka meninggalkan aktivitas amar ma’ruf nahi munkar, maka akan
diharamkan keberkahan wahyu; dan apabila umatku saling mencaci, maka jatuhlah
mereka dalam pandangan Allah.” (HR at-Tirmidzi).
Gunakan semua sarana sarana untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan mendekatkan sesama ummat Islam dan jangan jadikan sarana
sebagai tujuan niscaya ummat Islam akan terpecah dan lemah. Subhanallaah.
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.