Yang sangat dibutuhkan manusia untuk dapat bertahan hidup
ialah makanan. Maka Allah SWT memudahkan nya dengan menumbuhkan berbagai macam
tanaman. Hewan hewan ternakpun telah diciptakan Allah SWT sebagai sumber
protein hewani yang sangat diperlukan untuk tumbuh dan berkembang. Untuk
kehidupan juga sangat penting adanya sumber air yang keperluannya lebih
mendesak daripada makanan. Manusia bisa bertahan hidup beberapa minggu tanpa
makanan namun mungkin tanpa air minum hanya bisa bertahan beberapa hari saja.
Yang paling mendesak sekali adalah kebutuhan terhadap udara. Beberapa menit
tanpa udara mengakibatkan mati lemas sebab kekurangan oksigen yang sangat vital
dalam metabolisme sel.
Sudah menjadi sunnatullah sesuatu yang sangat vital yang
paling mendesak dibutuhkan dalam kehidupan akan disediakan Allah SWT dalam
jumlah yang sangat banyak dan ada dimana mana. Sangat mudah mendapatkannya
tidak perlu usaha sepertimana usaha menanam tanaman memelihara hewan ternak
atau mengambil dari suatu tempat seperti sungai , sumur dan lain sebagainya.
Bagaimana dengan agama yang paling penting dalam
kehidupan ummat manusia ? Sesuai sunnatullah maka yang paling penting dan
mutlak harus ada dalam hidup manusia akan dibuat sedemikian rupa sehingga
sangat sangat mudah semudah mudahnya. Tidak ada yang lebih mudah melebihi
mudahnya didalam beragama menjalankan Perintah Perintah Allah SWT menghidup
hidupkan Sunnah Sunnah Rasul saw. Yang telah membuat mudah sesungguhnya Allah
SWT dan apa saja ketika Allah SWT mudahkan akan sangat mudah sekali dalam
pengamalannya. Lalu mengapa manusia merasa seolah olah dalam melaksanakan
Perintah Perintah Agama terasa sangat berat dan sangat sulit sekali. Tidak lain
sebab belum sepenuh hati dalam menerima agama. Sebagai contoh petani yang tua
renta secara fisik sangat lemah tetapi saat memanggul cangkul dengan sangat
semangat dan berseri seri mendatangi sawahnya setiap hari tanpa mengeluh
sedikitpun. Ketika ada satu orang pemuda meski secara fisik sebetulnya jauh
lebih kuat dan sehat ketimbang kakek petani namun sebab didalam hatinya tak ada
secuilpun kecintaan terhadap pertanian dan tidak yakin pertanian ini akan
membuatnya kaya maka jangankan mencangkul di sawah, membawa cangkulnya saja
sangat berat karena gengsi dan rasa malu tidak pantas sama sekali dengan
pekerjaan itu.
Maka rahasia agar agama dapat diamalkan dengan mudah
semudah mudahnya sebenarnya hanya butuh hati yang ridho dan yakin yang tanpa
ada keraguan sedikitpun kepada Perintah Perintah Allah SWT dengan contoh contoh
yang diberikan Rasul saw.
إِنَّمَا
كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ
بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُونَ، وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللهَ وَيَتَّقْهِ
فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
"Sesungguhnya jawaban orang-orang mu’min, bila
mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di
antara mereka ialah ucapan.” “Kami mendengar dan kami patuh.” Mereka itulah
orang-orang yang beruntung. Siapa saja yang taat kepada Allah dan rasul-Nya
serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, mereka adalah orang-orang
yang mendapat kemenangan." (QS An-Nur [24]: 51-52).
Ketika hati ini sudah sami’na wa atho’na terhadap semua Perintah Perintah
Allah SWT dan Sunnah Rasul saw maka urusan Allah SWT akan memudahkan semudah
mudahnya amal agama bagi hamba Nya.
Derajad manusia di sisi Allah SWT mengikut derajad ketaqwaannya yakni
sejauh mana hamba tersebut sangat dekat dengan Allah SWT dengan amalan amalan
agama.
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ
شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ
أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di
antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al
Hujurat: 13)
Contoh kisah yang menggambarkan bagaimana sulitnya melaksanakan perintah
Allah SWT ketika tidak ada kepasrahan didalam hati begitu diperintah bahkan
lagi lagi bertanya tanya terhadap sesuatu yang sudah jelas jelas perintahnya.
Maka akhirnya perintah yang sedianya sangat ringan mudah dikerjakan dan tidak
membutuhkan biaya yang sangat tinggi menjadi perintah yang hampir hampir tidak
mampu dikerjakan karena sangat sulitnya serta sangat mahal sekali biayanya.
Itulah kisah bani Israil yang diperintah Nabi Musa as untuk menyembelih sapi
betina.
Di dalam kisah itu banyak sekali pelajaran yang bisa
diambil bagi yang mau mempelajarinya, antara lain;
Berlebih-lebihan dalam beragama dan terlalu banyak bertanya hal yang
tidak perlu, hanya akan mengakibatkan hukuman yang sangat berat. Rasul Saw.
bersabda, “Allah membenci untuk kalian tiga hal: kabar-kabar burung atau gosip,
menyia-nyiakan harta, dan terlalu banyak bertanya.”
Mereka hanya
diperintahkan menyembelih seekor sapi, bukan hewan yang lainnya, karena sapi
adalah hewan yang pernah dijadikan sesembahan oleh Bani Israil, yaitu anak
sapi. Perintah ini untuk menghinakan apa yang selama ini mereka agung-agungkan
dan agar diketahui sejauhmana kecintaan diri mereka untuk taat dan beribadah.
Memperlihatkan
kekuasaan Allah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam penciptaan, yaitu
menghidupkan kembali orang yang dibunuh dengan cara membunuh yang hidup (sapi).
(Syaikh Ahmad Mustafa Al-Maragi, Tafsir Al-Maragi, Juz 1: 142).