Sejak didalam kandungan telinga sudah berfungsi. Saat mata
belum bisa menangkap sinyal sinyal cahaya maka telinga bisa mendengarkan suara
suara. Maka ibu yang sedang mengandung bayinya sangat dipentingkan sekali
membaca Al Qur’an agar jabang bayi mendengar . Bermula dari mendengar maka akan
mulai mengaktifkan organ organ tubuh lain seperti perkembangan otak, emosional
dan organ organ tubuh lainnya.
Seorang peneliti dari Jepang Shinici Suzuki telah melakukan
beberapan eksperiman terhadap ibu ibu yang tengah mengandung bayinya. Bermula
dari pengamatan yang sangat sederhana yaitu mengapa anak anak kecil di Jepang
bisa berbahasa Jepang dengan sangat fasih sementara orang dewasa di Amerika
bahkan sama sekali tidak mengerti ucapan bahasa Jepang. Atau kanak kanak di
Belanda sangat lancar dan fasih berbahasa Belanda sementara Orang orang dewasa
di Rusia tidak mengerti sama sekali bahasa Belanda.
Ternyata melalui serangkaian eksperimannya diketahui bahwa “Bahasa
Ibu” inilah yang menentukan seseorang dapat berbahasa dengan sempurna. Bayi
yang ada dalam kandungan walau belum bisa melihat atau berfikir namun bisa merekam
semua suara suara yang didengarnya dan kemudian akan tersimpan dalam memori
yang selanjutnya akan mempengaruhi semuanya mulai dari perkembangan otaknya ,
organ bicaranya dan lain sebagainya sehingga kelak akan mampu berbicara
berbahasa dengan logat yang sangat unik yang tidak bisa dipelajari begitu saja
dengan mudah oleh orang dewasa.
Dalam Islam telah diisyaratkan untuk banyak mendengar
daripada banyak berbicara. Telinga telah Allah SWT Ciptakan dua disebelah kanan
dan disebelah kiri sedangkan mulut cukup satu saja dengan posisi di tengah ,
maka dibalik dari hikmah penciptaan ini manusia telah diperintahkan untuk
mendengarkan dari kedua belah fihak baru kemudian berbicara dengan seadil
adilnya. Jangan sampai kita terjebak sehingga hanya mendengarkan dari fihak
sebelah saja tanpa ada tabayyun / klarifikasi terhadap fihak lainnya.
Dengar apa yang disampaikan dan janganlah lihat siapa yang
menyampaikan. Boleh jadi yang berkata adalah seekor serigala namun ketika apa
yang dikatakan suatu kebenaran maka kita perhatikan baik baik.
Dalam zaman yang penuh dengan fitnah ini maka kita wajib
tabayyun.
Allah SWT berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, jika
datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah
(kebenarannya) dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada
suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu
itu”. (Al-Hujurat: 6)
Maka mari kita tutup mulut kita dan buka lebar lebar telinga
kita. Maknanya dalam hal ini kita jangan banyak bicara melainkan banyak
banyaklah mendengar informasi dari kedua belah fihak agar tidak terjebak kepada
fanatisme golongan, dan berlakulah adil dengan sebenar benarnya keadilan.
Karena Adil lebih dekat kepada taqwa dan pemimpin yang adil akan dibawah Arsy
Allah SWT mendapat perlindungan dari dahsyatnya adzab saat di alam Mahsyar. In
syaa Allah.
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.