Awalnya
memang terpaksa
Sungguh
memang seharusnya dipaksa
Tidak ada
cara lain selain dipaksa
Namun lambat
laun keterpaksaan semakin sirna
Berganti
hari berganti bulan berganti tahun
Keterpaksaan
berganti kebiasaan, ya hal yang biasa saja
Lambat laun
pula kebiasaanpun menjadi kecintaan
Bahkan
lambat laun pula kecintaan sudah menjadi sifat
Sifat yang
tak akan pernah lagi berubah
Dalam
keadaan bagaimanapun apapun dimanapaun dan sampai kapanpun
Maka
demikianlah dengan sholat fardlu
Awalnya
memang terpaksa dan seharusnyalah dipaksa berjamaah di masjid
Shodakoh pun
demikian, baca Al Qur’an pun demikian pula, dzikir juga seperti itu , sholat
tahajjud pun demikian juga sungguh memang seharusnya dipaksa
Dan seluruh
amal amal kebajikan awalnya sungguh terpaksa
Tidak ada
cara lain selain dipaksa
Tetapi buah
dari keterpaksaan yang istiqomah akan melahirkan keikhlasan
Keikhlasan
akan mendatangkan kebahagiaan dan kenikmatan tiada tara
Dunia
bukanlah tempat untuk bersantai santai, beristirahat sepanjang hari, bersenang
senang
Berkumpul
dengan handai tolan karib kerabat sambil menikmati hidangan dan tertawa tawa
Ingatlah
maut yang senantiasa mengintai
Sungguh
terpaksa
Terpaksa
berujung kenikmatan
Terpaksa
berbuntut kabahagiaan
Terpaksa
berakhir kemenangan
Terpaksa
sukses fiddunya wal akhirat
Mari paksa
diri sendiri dan jangan paksa orang lain
“Walladziina
jaahaduu fiinaa lanahdiyannahum subulanaa wa innaLlaaha lama’al Muhsiniin”.
Yang artinya, “dan orang-orang yang berjuang di jalan Kami niscaya akan Kami
tunjukkan jalan jalan Kami, dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
baik”. (QS. Al-Ankabut 69)
Ulama
mengatakan bahwa sesungguhnya syurga itu teramat sangat dekat hanya dua langkah
saja. Langkah pertama injak hawa nafsu maka langkah berikutnya sudah masuk
syurga.
Niat amalkan
dan sampaikan , in syaa Allah
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.