Pada dasarnya setiap kita disibukkan oleh kehidupan di dunia.
Setidaknya ada empat golongan manusia yang senantiasa disibukkan dengan
kehidupannya.
1.
Manusia
yang disibukkan dengan kesenangan hawa nafsunya. Hari hari yang difikirkan
adalah bagaimana memuaskan nafsunya. Segala macam cara ditempuh demi kepuasan
nafsunya. Tidak ada lagi batasan batasan yang mengikat dirinya , bebas lepas
tak terkendali semata mata demi kepuasan nafsu. Namun apa yang didapat pada
akhirnya, hanyalah penderitaan hebat yang tak terelakkan karena nafsu tidak
pernah terpuaskan oleh dunia sebab KENIKMATAN DUNIA TERBATAS DAN SEMU.
2.
Manusia yang disibukkan dengan kekuasaan. Segala macam daya
dan upaya ditempuh untuk mendapatkan kursi penguasa. Janji janji yang muluk
muluk diobral disana sini, meyakinkan kepada siapa saja akan ada perubahan
apabila dirinya dipilih kelak sebagai pemimpin. Pada kenyataannya dari waktu ke
waktu silih bergantinya para pemimpin tidak ada sedikitpun perubahan kearah
perbaikan, sebab semuanya sama saja yakni niatnya hanya untuk meraih kekuasaan dan
mempertahankannya mati matian.
3.
Manusia yang disibukkan dengan mengorek ngorek aib sesamanya.
Dengan kebencian, ditelitinya sampai sedetail detailnya kekurangan kekurangan
kelompok lain lalu dengan tidak segan segannya dibeberkan kepada siapa saja
tanpa kecuali kekurangan kekurangan dan kesalahan kesalahan itu bahkan dengan
mengutip ayat maupun hadist agar semua orang semakin yakin akan kebenaran
dirinya. Manusia seperti ini merasa telah mendapatkan KEBENARAN padahal
sejatinya tidak akan pernah memperoleh nya sebab niatnya hanya MENCARI CARI
KESALAHAN DAN DILANDASI KEBENCIAN dan
bukan MENCARI KEBENARAN.
4.
Manusia yang disibukkan dengan DAKWAH. Yakni para Nabi dan
Rasul serta para Shahabat r.a ajmain serta para pengikutnya sampai akhir zaman.
Dengan sifat KASIH SAYANG DAN KELEMBUTAN Rasulullaah saw terus berdakwah
sehingga banyak yang tadinya adalah musuh musuh Islam yang sangat kejam
berbalik membela Islam.
“Hai orang‐orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya
Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” Q.S Muhammad :7
Menolong ( agama ) Allah adalah dengan berdakwah karena Allah SWT adalah
Dai , mengajak kepada Keselamatan. Maka siapa saja yang menolong agama Allah
SWT akan ditolong , yang tadinya jahil akan diberi kefahaman, yang tadinya
kasar akan diberinya kelembutan dan kasih sayang, yang tadinya kalah dan
tertindas akan dimenangkannya.
Semoga kita semua disibukkan Allah SWT dalam Dakwah sebagaimana para
Shahabat r.a ajmain, aamiin.
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.