Di suatu pertunjukan theatre.
Ribuan penonton hadir untuk menyaksikan kisah cinta dua anak manusia.
Demikian kuat karakter
para pemainnya dan indah dialog dialog
serta adegan adegan yang sangat menakjubkan maka ribuan para penonton telah
hanyut dibawa suasana cerita. Ada kalanya menangis tersedu sedu karena kisah
yang begitu mengharukan, tidak lama kemudian tertawa terpingkal pingkal sebab
gerakan gerakan lucu dan dialog dialog kocak yang sangat menghibur. Ribuan
penonton pun dibuat marah sejadi jadinya karena “ketidak adilan” dalam cerita
yang disuguhkan dengan begitu apiknya dan pada akhir cerita semua penonton bak
disihir , semua terdiam membisu tak satupun kata terucap namun bulir bulir air
mata terus mengalir deras penuh kebahagiaan karena dua insan hamba Allah
Subhanahu wa Ta’ala itu akhirnya ditakdirkan bersatu padu dalam kebahagiaan cinta
sejati yang di ridloi Nya setelah mengarungi gelombang ujian kehidupan yang
begitu dahsyat.
Dari ribuan penonton
rupa rupanya ada salah seorang yang sedari awal pertunjukkan tidak bergeming
sedikitpun reaksi wajahnya. Ekspresinya hanya tersenyum dan tersenyum saja. Saat
penonton lain menangis berurai air mata , iapun hanya tersenyum. Saat penonton
terpingkal pingkal tak tahan menahan kelucuan para pemain serta dialog
kocaknya, iapun hanya tersenyum. Ketika
para penonton lain terpancing amarahnya menyaksikan adegan yang sangat menguras
emosi , lagi lagi diapun cuma tersenyum .
“Aneh ?” bisik penonton
disebelahnya kepada teman yang ada didekatnya.
Selesai pertunjukan
penonton yang ada didekatnya memberanikan diri bertanya kepada orang “aneh”
itu. Katanya “Maaf tuan, sedari tadi saya memperhatikan, tuan tidak sedikitpun
bereaksi sebagaimana penonton lainnya saat pertunjukkan berlangsung. Apa ada sesuatu
yang tuan fikirkan , sehingga tuan hanya tersenyum dan tersenyum saja melihat
adegan demi adegan dalam kisah cinta ini ?”
Penoton “aneh” itu lalu
berkata. “Aku tersenyum karena sangat takjub kepada sutradara yang mampu membuat
semua penonton larut dalam kisah yang dia ciptakan. Pemilihan karakter, dialog
demi dialog serta runtutan adegan demi adegan dibuat sedemikian rupa sehingga
semua penonton tidak lagi mampu membedakan mana yang sebenarnya, mana yang
hanya sandiwara.”
“Bukankah semua yang
tuan tuan lihat dan saksikan semuanya itu hanyalah sandiwara , bukan yang
sesungguhnya ? Balik bertanya orang yang “aneh” itu.
Demikian pulalah
kehidupan di dunia kita ini. Semuanya hanyalah sandiwara belaka.
“Dan tiadalah kehidupan
dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka, dan sungguh kampung
akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kalian
memahaminya?” (QS. Al An’am 32)
‘Ketahuilah,
sesungguhnya kehidupan dunia itu hanya permainan dan suatu yang melalaikan,
perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang
banyaknya harta dan anak…” (QS. Al Hadid 20)
Selama ini kita belum
bisa membedakan mana kehidupan yang sebenarnya, mana kehidupan yang semu.
Kehidupan di dunia ini hanyalah sementara saja dan semu tetapi kita telah
bersungguh sungguh untuk meraihnya mati matian. Segala cara kita halalkan tidak
perduli sudah jauh keluar dari rel agama.
Sebaliknya kehidupan
yang sejati yakni kehidupan setelah kematian sama sekali tidak dihiraukan.
Padahal boleh jadi besok pagi kita akan memasukinya. Bekal pun tiada . Mana
amal amal kita, mana pula Iman kita hanya itu saja yang akan ditanya. Pangkat
jabatan tidak ada gunanya, uang milyaran sekalipun percuma saja, bahkan ayah
ibu , sanak saudara karibpun tidak bisa membantu kita. Renungkanlah itu.
Masih inginkah kita
sibukkan diri ini dengan kesia siaan duniawi ?
Tidak inginkah kita
mengumpulkan amal demi amal untuk kita bawa bekal besok.
Terpenting lagi sudahkah
ada usaha untuk menyempurnakan Iman dari waktu ke waktu
Bicarakan pentingnya
Iman, dakwahkan dan saling ajak mengajak untuk berIman dan ta’at kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala
Dengarkan sebanyak
banyaknya tentang perkara Iman
Hari hari berdoa untuk
kesempurnaan Iman dan Amal
In Syaa Allah akan
disempurnakan Iman dan Amal kita oleh Yang Maha Sempurna, Allah Subhanahu wa Ta’ala
Niat amalkan dan
sampaikan pada semuanya hingga hari kiamat nanti
In Syaa Allah ,
Jazakumullah