Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Sunday 6 November 2011

Semangat Iqro



Perintah yang pertama sekali diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw adalah “Iqro”. Padahal Beliau saw adalah seorang yang ummi, tidak bisa membaca maupun menulis . Lalu melalui malaikat Jibril as , Rasulullaah saw telah diberi dorongan semangat untuk membaca, “Iqro !” Dan ketika Rasulullaah saw mengatakan kepada malaikat Jibril as “Aku tidak dapat membaca” kemudian dipeluknya erat erat oleh malaikat Jibril as sebagai wujud kecintaan dan keinginan yang begitu mendalam kepada beliau agar dapat membaca. Tidak hanya sekali malaikat Jibril memberikan dorongan semangat kepada Rasulullah saw, melainkan hingga tiga kali berturut turut walau jawaban Rasulullaah saw tetap sama “ Aku tidak dapat membaca ” Barulah kemudian malaikat Jibril as menuntun beliau untuk membaca ayat ayat suci Al Qur’an.

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Sangat menarik sekali untuk dikaji perintah yang pertama sekali yakni Iqro sementara Rasulullaah saw ummi , tidak dapat membaca maupun menulis dan begitu besarnya dorongan semangat yang diberikan malaikat Jibril as kepada Rasulullaah saw untuk dapat membaca. Seandainya yang dimaksud oleh malaikat Jibril as adalah sekedar membaca sebagaimana membacanya manusia pada umumnya tentu tidak demikian halnya karena malaikat Jibril as juga mengetahui dari Allah SWT bahwa Rasul saw adalah seorang yang ummi. Hikmah yang bisa diambil dari peristiwa dan ayat ayat tersebut di atas ialah 

1.  Iqro bukan hanya sekedar membaca melainkan mempunyai makna membaca atas nama Allah SWT.  Membaca atas nama Allah SWT yang Maha Pencipta yang telah menciptakan langit bumi dan makhluq makhluq diantara keduanya termasuk manusia sebagai sebaik baik ciptaan. Membaca atas nama Allah SWT yang Maha Pemurah , semua yang telah diciptakan Nya ini diberikan secara cuma cuma semata mata untuk kebahagiaan ummat manusia. Dengan demikian hendaknya manusia betul betul memahami bahwa selain Allah SWT adalah semata mata hanya makhluq, hanya Allah SWT sajalah yang Maha Pencipta dan Maha Pemurah. Tidak ada yang berhaq disembah kecuali Allah SWT. Maka maksud Iqro disini ialah membaca segala sesuatu atas nama Allah SWT sehingga sampai pada satu keyakinan mutlaq akan kalimat Iman Laailaaha illallaah.

    2. Dengan semangat Iqro, “membaca atas nama Allah SWT”, tidak hanya sebatas tulisan semata melainkan apa saja hendaknya dibaca, bahkan walau tidak bisa baca dan tulis sekalipun dengan semangat Iqro tidak tertutup kemungkinan untuk bisa mamahami hakikat segala sesuatu tentang ciptaan Allah SWT. ( Dalam salah satu sabdanya Rasulullaah saw telah menyatakan bahwa kita boleh memikirkan tentang makhluq makhluq ciptaan Allah SWT tetapi melarang memikirkan tentang Dzat Nya karena tidak akan pernah mampu memikirkannya. ) Rasulullaah saw yang ummi dengan semangat Iqro dan bimbingan Wahyu maka dapat memahami hakikat kehidupan ini .
  
    3. Karena semangat Iqro adalah mempelajari segala sesuatu atas nama Allah SWT maka tujuan dari mempelajari segala sesuatu itu adalah untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, untuk semakin mengenal lebih dekat kepada Allah SWT. Jika Ilmu Pengetahuan bertambah namun hubungan dengan Allah SWT semakin jauh maka hal itu tidak sesuai dengan semangat Iqro yang pertama sekali diperintahkan oleh Allah SWT.

      4. Jiwa yang didalamnya senantiasa memiliki semangat Iqro ( belajar / membaca atas nama Allah SWT ) Insya Allah akan diajari Allah SWT apa apa yang tidak diketahui sebelumnya, sebagai  misal hakikat tentang sesuatu, karena hanya Allah SWT saja yang Maha Mengetahui hakikat tentang segala sesuatu. Maka ketika melaksanakan amal amal agama, didalam hati tetap diniatkan dalam rangka belajar untuk menuju kepada kesempurnaan amal amal agama , menuju hakikat amal amal agama tersebut. Selama masih ada semangat iqro ( niat belajar atas nama Allah SWT ) didalam hati kita ketika melaksanakan amal amal agama , maka Insya Allah akan selalu mendapat bimbingan Allah SWT dan akan selalu diingatkan jika suatu saat khilaf atau berbuat salah. Sebaliknya apabila tidak meniatkan belajar ketika melaksanakan amal amal agama maka hakikatnya manusia tersebut telah berhenti dari usaha menuju kepada kesempurnaan amal amal agama. Tidak mustahil lama kelamaan karena tidak memahami hakikat amal amal agama tersebut maka ruh amalan agama akan sirna. Sholat hanya sekedar gerakan gerakan fisik semata, dzikir hanya sebatas ucapan ucapan lisan yang tidak membekas dalam jiwa, puasapun hanya mendapatkan lapar dan dahaga dan lain sebagainya karena telah berhenti dari niat belajar menyempurnakan amal amal agama.

Wallahu a’lam

Saturday 5 November 2011

KOMANDAN & 37 PRAJURIT PENGAMAN MASUK ISLAM:

Kapten San Jin-Gu adalah salah satu komandan Brigade-11SF, pasukan pengaman PBB dari Korea Selatan yg ditugaskan di Iraq.

Kapten San dan pasukannya bertugas di wilayah Irbil, Iraq Utara. Ketika bertugas di wilayah tersebut, beliau sering mengamati orang-orang Muslim bersolat berjamaah di Masjid. Kebetulan markas pasukannya berada dekat dengan masjid. Dia sangat hairan dengan gerakan-gerakan solat tersebut.

Oleh kerana ingin tahu, beliau mencuba meniru seluruh gerakan solat dan mempraktikkan di biliknya secara sendirian. Ketika mempraktikan itulah dia merasakan ada ketenangan dan perasaan damai yang hadir dalam hatinya.

Itulah sebabnya, pergerakan solat tersebut kemudiannya dijadikan program meditasi dalam pasukan yg dipimpinnya (disamping Yoga), dan ternyata sebahagian besar anggota-anggotanya setelah melakukan gerakan2 solat tersebut, mereka merasakan perasaan yg sama, mereka juga merasa lebih tenang dan damai.

Sejak itu Kapten San berinisiatif mempelajari Islam untuk mengenalnya lebih dalam lagi, dan akhirnya dia memutuskan untuk memeluk Islam. Ketika niatnya ingin memeluk Islam disampaikan kepada anggota-anggotanya, beliau berkata : "Aku telah menemukan cahaya kehidupan yg sesungguhnya, aku ingin berada dalam cahaya tersebut, dan cahaya itu adalah Islam".

Tanpa di duga, secara spontan 37 anggota bawahan yang dipimpin olehya mengangkat tangan mereka, sebagai tanda ikut bersama komandan mereka - juga untuk memeluk Islam.

Subhanallah..!!
Walhamdulillah..!!
Allahu Akbar...!!

Jika anda rasakan artikel ini sangat berguna untuk dikongsi, sila lah "SHARE" di wall masing-masing..

Sumber :

1 - http://www.way-to-allah.com/en/journey/KoreanTroops.html

2 - http://www.nellaieruvadi.com/article/article.asp?aid=528

3 - http://www.aanchal.com.pk/blog/iraq-korean-troops-revert-to-islam/


Allahu'alam..
Oleh : Ayat-Ayat Cinta