Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Thursday 27 October 2011

Salah Faham

Sesungguhnya manusia terlahir didunia ini diawali dengan suatu kesuksesan. Betapa tidak, diantara 100 juta lebih sperma yang dikeluarkan , hanya satu saja yang terpilih dan berhasil membuahi sel telur lalu menjadi calon manusia .
Siapakah dia ?. Tiada lain yaitu anda !!!. Ya kita semua, ummat manusia. Maka siapapun kita sesungguhnya adalah manusia manusia terpilih yang telah sukses berhasil memenangkan suatu kompetisi “akbar” mengalahkan kurang lebih 100 juta calon calon manusia lainnya, menembus kehidupan dunia.
Allah SWT Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang telah menciptakan segala galanya, dan memberikan semua fasilitas yang ada didunia ini untuk kebahagiaan ummat manusia semata mata. Allah SWT bahkan Berkehendak manusia hidup bahagia dan sukses tidak hanya didunia ini saja, maka diturunkanlah para Nabi dan Rasul yang membawa Agama untuk  menjamin kehidupan sukses dan bahagia dunia dan akhirat. Tidak ada satupun alasan bagi manusia untuk tidak bisa menikmati kebahagiaan dalam hidup ini dan meraih kesuksesan hidup dunia dan akhirat. Kalaupun ada manusia yang tidak bahagia dan tidak sukses dalam menempuh kehidupan ini sebetulnya yang menjadi penyebab utamanya adalah manusia itu sendiri, yakni Salah didalam memahami kehidupan ini, Salah didalam memahami Kehendak Sang Pencipta Kehidupan ini . Agar tidak Salah faham didalam memahami Kehendak Allah SWT ini maka ada beberapa modal dasar yang harus kita miliki, diantaranya adalah :

1.     Selalu berprasangka baik kepada Allah SWT dan semakin mendekat kepada Nya
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a katanya :  Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Aku berdasarkan kepada sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya ketika dia mengingati-Ku. Apabila dia mengingati-Ku dalam dirinya, niscaya aku juga akan mengingatinya dalam diri-Ku. Apabila dia menyebut-Ku dalam suatu kaum, niscaya Aku juga akan menyebutnya dalam suatu kaum yang lebih baik daripada mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, niscaya Aku akan mendekatinya dengan sehasta. Apabila dia mendekatiKu sehasta, niscaya Aku akan mendekatinya dengan jarak sedepa. Apabila dia datang kepada-Ku dalam keadaan berjalan seperti biasa, niscaya Aku akan datang kepadanya dalam keadaan berlari-lari kecil." (Bukhari Muslim)
Apabila kita memiliki prasangka yang baik terhadap segala perintah perintah Nya dan ketentuan ketentuan Allah SWT pada diri kita, serta  hubungan kita sangat dekat dengan Nya maka Allah SWT akan memberikan kefahaman pada diri kita. Itulah anugerah yang sangat mulia dan bukti Cinta Nya kepada seorang hamba Allah.
Rasululloh Shallaallohu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
"Barangsiapa yang dikehendaki Allah kebaikan, maka difaqihkan (diberi pendalaman) ia tentang ilmu agama."[HR Bukhari, Muslim: 3/175]
Lalu bagaimana cara seseorang hamba mendekat kepada Allah SWT ?
Seorang murid Abu Said Abul Khair pernah berkata, "Guru, di tempat lain ada orang yang bisa terbang."Abul Khair menjawab, "Tidak aneh. Lalat juga bisa terbang." Muridnya yang lain berkata, "Guru, di sana ada orang yang bisa berjalan di atas air." Abul Khair berkata, "Itu juga tidak aneh. Serangga pun bisa juga berjalan di atas air." Muridnya berujar lagi, "Guru, di negeri itu ada orang yang bisa berada di beberapa tempat sekaligus." Abul Khair menjawab, " Justru yang paling pintar melakukan hal itu adalah syetan.Ia bisa berada di hati jutaan orang dalam waktu bersamaan." 
Murid-muridnya bingung dan bertanya, "Kalau begitu bagaimana cara paling cepat untuk mendekatkan diri kepada Allah?" Ternyata murid-murid Abul Khair beranggapan bahwa orang yang dekat dengan Allah adalah orang yang memiliki berbagai keajaiban dan kekuatan supranatural. Abul Khair menjawab, "Banyak jalan mendekat kepada Allah, sebanyak jumlah napas para pencari Tuhan. Tetapi jalan yang paling cepat untuk mendekat kepada Allah adalah dengan membahagiakan orang lain di sekitarmu. Engkau berkhidmat, melayani mereka."
Jalan untuk mendekat kepada Allah SWT lainnya yakni dengan cara mengikuti sifat sifat Jamal Allah SWT seperti misalnya Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang maka kita mengikuti dengan berusaha bersikap kasih sayang kepada makhluq makhluq Allah SWT , Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Pemurah maka kita akan mengikuti dengan berusaha menjadi orang yang pemaaf dan dermawan. Allah SWT Maha Lembut maka bagaimana kita berusaha berlemah lembut kepada sesama  hamba Allah. Namun terlarang kita mengikuti sifat sifat Jalal Allah SWT seperti Allah Maha Agung, Maha Perkasa dan Maha Kuasa, Allah Maha Benar. Maka terlarang kita sombong merasa besar dengan apa yang ada pada diri kita sok kuasa dan semena mena dan merasa paling benar sendiri. Dengan sangat dekatnya hubungan seseorang terhadap Allah SWT maka segala tindak langkahnya selalu dalam bimbingan Allah SWT.

2.     Bersungguh sungguhdalam melaksanakan perintah perintah Allah SWT
Untuk dapat memahami dengan mudah Kehendak Kehendak Allah SWT maka kita jalani perintah perintah Allah SWT dengan kesungguhan, karena Allah SWT berjanji akan memudahkan jalan jalan kehidupan ini bagi siapa saja yang mau bersungguh sungguh di jalan Nya. Dan hakikatnya agama ini menghendaki kemudahan untuk kehidupan ummat manusia.
69. dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. ( QS Al ‘Ankabuut ayat 29 )

“Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Al-Baqarah: 185)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 إِنَّ الدِّيْنَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ الدِّيْنَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ
“Sesungguhnya agama ini (Islam) mudah, dan tidak ada seorang pun yang mempersulitnya melainkan (agama itu) mengalahkan dia (mengembalikan dia kepada kemudahan).” (HR Al-Bukhari no. 39)

3.     Istiqomah

Allah SWT menciptakan kehidupan melalui suatu proses. Segala aspek kehidupan didunia inipun mengikut suatu proses, bahkan kebenaranpun akan terbukti juga melalui suatu proses yang tidak singkat. Untuk memahami semua ini tentu tidak ada lain kecuali dengan mengikuti suatu proses yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Maka beruntunglah orang orang yang diberi pendirian yang sangat kuat istiqomah dalam memperjuangkan agama hingga akhir nanti. Merekalah orang orang yang Allah SWT telah berikan kefahaman tentang perjuangan agama.

30. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". ( QS Fushshilat 41; 30 )


4.     Tawajjuh

Dalam kehidupan didunia ini wajar jika manusia menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan yang terkadang begitu hebatnya, sehingga nyaris menghancurkan benteng keImanan yang kokoh sekalipun. Demikian itulah yang namanya manusia awam, tempat salah dan dosa dan demikian itu pulalah yang namanya kehidupan didunia ini, tidak selamanya mulus tanpa ada jurang-jurang yang bisa menjerumuskan manusia. Maka jangan pernah berputus asa dari Rachmat Allah SWT apabila suatu ketika kita terkhilaf atau terperosok dalam perbuatan dosa dan kemungkaran. Senantiasalah mengembalikan semua nya ini kepada Allah SWT dengan senantiasa setiap saat tetap memandang kepada Allah SWT serta  menyebut nyebut Asma Allah SWT. Jangan pernah berpaling kepada selain Nya.  Allah SWT sangat murka  jika hamba hamba Nya mudah sekali putus asa manakala suatu saat terjebak dalam perbuatan dosa dan kemaksiatan lainnya.

30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168], (QS Ar Rum 30 ; ayat 30 )


5.     Tertib dalam urusan dunia maupun urusan akhirat.

208. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. ( Al Baqarah 2 ; 208 )
       Salah satu di antara keistimewaan islam ialah tidak mengenal adanya dikotomi antara materi dengan immateri (non materi) tidak pula ada pemisahan antara urusan dunia dan akherat. Tentang urusan dunia dan akherat, dua-duanya diutamakan tanpa dikesampingkan salah satunya. Islam menempatkan prinsip balance –keseimbangan- antara sukses materi dan immateri serta antara sukses dunia dan sukses akhirat.Ayat diatas mengandung perintah untuk menyeluruh didalam memasuki islam, tidak hanya masalah masalah akhirat saja yang berpedomankan agama , urusan urusan duniapun mengikuti tertib tertib agama sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullaah saw.
       Prinsip balance antara dunia dan akhirat tercermin dari lafadh doa yang senantiasa dipanjatkan seorang muslim, yakni doa "Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. al Baqarah [2]: 201)

6.     Berdoa kepada Allah SWT

Keilmuan dan kefahaman adalah dua hal yang berbeda. Bisa jadi seseorang mempunyai ilmu yang banyak tentang agama namun dalam pengamalannya menunjukkan bahwa dia belum betul betul memahami dengan benar akan apa maksud dan tujuan dari ilmu ilmu agama tersebut. Maka ilmu dan kefahaman harus diminta kedua duanya secara terus menerus berkesinambungan tanpa putus kepada Allah SWT.  Karena Ilmu dan Kefahaman adalah milik mutlaq Allah SWT maka untuk mendapatkannya pun mutlaq dengan memohon secara sungguh sungguh kontinyu dan tiada bosan bosannya.
Tercermin dalam do’a kita sehari hari bila hendak belajar yakni “ Robbi zidni ‘ilma warzuqni fahma” Ilmu yang tidak disertai kefahaman atau dengan kata lain pengamalannya tidak sesuai dengan pengamalan sehari hari yang telah dicontohkan Rasulullaah saw maka ilmu tersebut kata Nabi seperti pohon yang tanpa ada buahnya. Hanya sekedar ilmu yang kadang membuat seseorang bangga diri terhadap keilmuannya saja.

Dengan enam modal dasar ini mudah mudahan Allah SWT memberikan kemudahan kepada kita untuk memahami kehidupan ini sehingga kebahagiaan dan kesuksesan haqiqi akan kita rasakan dan kita peroleh, aamiin.

Monday 10 October 2011

Arti kebahagiaan

Semua ummat manusia menginginkan kehidupan bahagia. Kehidupan bahagia adalah hak semua ummat manusia tanpa ada yang dapat membatasinya. Kehidupan bahagia bukanlah monopoli para kaum bangsawan saja, kehidupan bahagia juga bukan monopoli kaum intelektual saja. Kebahagiaan ada pada siapa saja, kebahagiaan ada dimana saja , kebahagiaan hadir dalam kondisi apa saja dan kapan saja. Walau demikian kebahagiaan tidak dapat diperjual belikan. Kebahagiaan adalah suatu kondisi dimana hati seorang hamba tidak ada lagi perasaan khawatir dan tidak ada lagi perasaan sedih hati.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ( QS Al Baqarah ayat 277 )

Seorang hamba yang walau tiada memiliki harta namun didalam hatinya tidak ada kekhawatiran maupun perasaan sedih hati karena ketiadaan harta itu maka sesungguhnya dia dalam keadaan bahagia. Seorang kaya raya namun didalam hatinya senantiasa diliputi kekhawatiran akan berkurangnya harta dan kesedihan bilamana harta terlepas dari genggamannya maka sesungguhnya hidupnya tiadalah bahagia.
Kebahagiaan adalah buah ketaatan seorang hamba terhadap Allah SWT dan hadiah bagi siapa saja yang mampu amalkan kehidupan mengikut sunnah Rasul saw. Untuk merasakan kebahagiaan tidak perlu menunggu nanti ketika badan sudah sehat. Dalam keadaan sakitpun bilamana tidak menghalanginya untuk tetap taat terhadap segala perintah Allah SWT dan mengikut sunnah Rasul saw maka bahagiapun akan hadir saat itu juga. Bahagia tidak harus menunggu nanti kalau sudah jadi orang kaya. Saat inipun ketika berbagai macam permasalahan ekonomi datang mendera namun jika tidak menghalanginya untuk tetap taat kepada perintah Allah dan menjalani kehidupan sesuai sunnah Rasul saw maka hatinya akan selalu bahagia. Merekalah sesungguhnya wali wali Allah

Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ( QS Yunus ayat 62 )

Itulah arti kebahagiaan, kebahagiaan yang sejati .